Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina Gelar Seminar Nasional
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 475 Kali
Panyabungan, 27 Juni 2022- Program Studi Manajemen Dakwah STAIN Madina Gelar Seminar Nasional, yang dihadiri oleh kolega Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina yaitu SMA Negeri 3 Panyabungan.
Acara ini diselenggarakan di Gedung Aula lama STAIN Madina, yang dibuka langsung oleh Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAIN Madina, Dr. Irma Suryani Siregar, M.A dengan tema "Peluang Generasi Muda dalam Mengelola Lembaga Islam".
Tema ini diangkatkan berdasarkan kegelisahan terhadap pengelolaan lembaga-lembaga Islam yang pada saat ini masih terbilang "memperihatinkan" dalam menghadapi perkembangan teknologi yang menjadi tantangan besar, khususnya bagi generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Siti Rahma Harahap, M.A selaku Ketua Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina sekaligus Ketua Panitia dalam acara seminar ini.
Husni Ismail selaku moderator dalam acara seminar ini menyampaikan bahwa hal ini telah diteliti oleh Prof. Amin Abdullah, khususnya di dalam tanah air yang masih bersifat literalistik sehingga terjadi stagnasi dalam perkembangan Islam, Harun Nasution menyebutkan kondisi ini dengan terjebak dalam paradigma fikih oriented, legalistik formalistik. Lebih lanjut Husni menjelaskan bahwa ketika kita mampu keluar dari zona ini, akan melahirkan pembaharuan dalam Islam. Hal ini telah diterapkan oleh K.H. Ahmad Dahlan tentang bagaimana membangun masyarakat yang modernis reformasi, mampu mengakomodasi peradaban Barat dengan tetap berpegang pada prinsip dan nilai ke-Islaman.
Lebih jauh terkait tema ini dikupas oleh ketiga narasumber yang diundang dari berbagai kota, di antaranya: Dr. Mawardi Siregar, M.A dosen fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Langsa-Aceh. Dalam diskusi ini ia menyampaikan bahwa pentingnya generasi muda untuk merevitalisasi kembali dalam menjawab tantangan masyarakat society 5.0 dengan berbagai kebutuhan baru, suasana baru, serta peluang baru.
Generasi muda juga diharapkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, mampu berfikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk menciptakan perubahan. Kemudian ia juga mengungkapkan bahwa dalam pandangannya pemuda adalah agen of change dan agen of control social.
Sutan Erlambang, S.E selaku pemateri kedua, dalam materinya menjelaskan bahwa aktualisasi diri merupakan dasar pengelolaan lembaga dalam Islam, mengarahkan segala kemampuan diri dalam mencapai tujuan. Dengan menggali dan mengasah potensi diri, kejujuran, disiplin, empati, menghargai hal-hal kecil, tidak mudah mengeluh, perdamaian, cinta kasih, persaudaraan, dan saling tolong menolong adalah modal utama dalam membangun lembaga Islam.
Selanjutnya, Nanang Arianto selaku pemateri ketiga, juga menyampaikan pentingnya mengelola lembaga Islam dengan baik dan terstruktur untuk memunculkan kepercayaan masyarakat, Islam itu akan baik apabila dikelola dengan baik.
Ia juga menegaskan ini bukan hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam hal keagamaan, sosial-kemasyarakatan, ekonomi umat, pengelolaan zakat, haji dan umrah, hingga organisasi politik dan masalah-masalah lainnya.
Mengakhiri acara seminar, Husni menjelaskan bahwa kajian ini menjadi salah satu bahan pertimbangan dan referensi bagi generasi muda dalam mengelola lembaga Islam. Karena hakikatnya Islam itu tidak hanya persoalan ibadah saja, tetapi ada tuntutan bagi umat Islam untuk merawat dan mengembangkan ajarannya (Habalumminallah wa habalumminannas). Membangun hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan horizontal dengan manusia lainnya.
Acara Seminar Nasional ini berjalan dengan lancar dan sukses, atas kerjasama dari berbagai pihak, khusunya atas partisipasi SMA Negeri 3 Panyabungan sebagai kolega Prodi Manajemen Dakwah STAIN Madina.